Selamat Datang, di blog Healthy Food. Semoga Informasi yang di dapatkan Bermanfaat. BY: Ayu Pramudita Wardani

29 April 2016

Strategi Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga banyak sekali yang perlu diperhatikan saat masa kehamilan sampai dengan lahir. Terutama untuk kematian bayi di Indonesia yang masih tinggi.
Menurut Menteri Kesehatan dalam sambutannya di kampanye peduli kesehatan ibu 2014 yang disampaikan melalui Wakil Menteri Kesehatan Prof.Ali Gufron Mukti., M.Sc., PhD menyatakan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup dan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak. Tingginya angka kematian bayi di Indonesia di sebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor, diantaranya adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi.
Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa.Namun, masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Sehingga berdasarkan masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa.
Dalam upaya mengatasi permasalahan angka kematian bayi yang masih tinggi harus dilakukan beberapa strategi dalam menemukan akar permasalahan  apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya angka kematian pada bayi. Dengan mengacu pada kerangka analisis Mosley dan Chen (1984). Beberapa hal yang perlu dilakukan identifikasi adalah beberapa variabel yang dapat mendukung angka kejadian masih tinggi. Variabel – variabel yang dapat secara langsung mempengaruhi morbiditas dan mortalitas. Hal ini berhubungan dengan faktor sosial ekonomi yang terbagi dalam beberapa hal yakni faktor ibu, faktor lingkungan, kekurangan gizi, pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit perorangan. Karena menurut Mosley dan Chen (1988) menyatakan bahwa faktor sosial ekonomi dan budaya tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan hidup anak.
Pada kerangka analisis Mosley dan Chen faktor – faktor tersebut sangat mendukung terjadinya AKB.
  1. Faktor Ibu
Faktor ibu yang yang sangat berpengaruh dalam terjadinya AKB adalah umur, paritas, jarak antara kelahiran, riwayat penyakit, dan riwayat persalinan. Sehingga dari beberapa hal tersebut dapat berpengaruh terhadap terjadinya kematian perinatal.
Faktor umur pada ibu yang sedang pada proses reproduksi akan dianggap optimal jika umur ibu tersebut untuk kehamilan adalah antara 20 sampai dengan 35 tahun. Sedangkan diatas usia tersebut dapat mengakibatkan risiko kehamilan dan persalinan (Martaadisoebrata, 2005). Umur ibu yang <20 tahun akan beresiko karena pada umur tersebut rahin dan panggul ibu belum berkembang dengan baik sehingga perlu diwaspadai saat mengalami persalinan yang sulit dan keracunan kehamilan atau gangguan lainnya. Sedangkan untuk umur ibu >35 tahun beresiko mengalami pendarahan , hipertensi, obesitas, diabetes, myoma uteri, persalinan lama dan penyakit – penyakit lainnya (Depkes RI, 2001).
Paritas juga perpengaruh pada AKB karena berhubungan dengan jumlah persalinan yang dialami oleh ibu. Kehamilan pertama dan setelah kehamilan keempat memiliki resiko yang tinggi. Karena kehamilan ini beresiko terhadap kelainan letak, disertai penyulit, pendarahan ante partus, dan lain – lain (Martadisoebrata, 2005).
Resiko kehamilan lain yang berhubungan dengan faktor ibu terhadap AKB adalah jarak antara kehamilan. Dimana kematian anak akan meningkat jika jarak antara dua kehamilan < 2 tahun. Karena akan beresiko pada rahim dan kesehatan ibu yang belum pulih dan berpengaruh pada pertumbuhan janin dan pendarahan jika jarak kelahiran anak sebelumnya kurang dari 2 tahun.
Ketika dalam masa kehamilan maupun proses kelahiran riwayat kesehatan berpengaruh karena berhubungan dengan pertumbuhan janin sehingga merugikan kehamilan juga sehingga kapanpun kehidupan janin dapat terancam. Adapun penyakit yang beresiko dalam kehamilan terbagi menjadi dua yakni penyakit akibat komplikasi yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan seperti diabetes mellitus dan anemia. Sedangkan penyakit akibat komplikasi langsung dengan kehamilan yakni preeklamsia dan eklamsia, pendarahn antepartum, dan ketuban pecah dini.
Riwayat persalinan menjadi faktor terakhir lain dari faktor ibu yang mengakibatkan AKB tinggi. Persalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan pendarahan, abortus, partus prematuritas, kematian janin dalam kandungan dan resiko lain sebelumnya yang pernah terjadi pada kehamilan sebelumnya yang harus di waspadai dalam kehamilan yang selanjutnya. Karena dapat mengakibatkan kesulitan dalam kehamilan dan saat akan melahirkan.
  1. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan berhubungan dengan media penyebaran penyebab penyakit seperti udara, air, makanan, serangga dan lain – lain. Udara berhubungan dengan resiko ketika masih janin (dapat melalui ibu) dan ketika sudah lahir terkena resiko infeksi saluran pernafasan. Air dapat berkaitan dengan jenis asal air yang diberikan kepada anak sehingga dapat mengakibatkan beberapa permasalahan penyakit seperti keracunan dan lain sebagainya.  Makanan dapat berasal dari cara mencuci, memasak, dan menyimpan bahan makanan. Serangga pembawa oenyakit yang menularkan penyakit parasit maupun virus.
  1. Kekurangan Gizi
Status gizi pada ibu hamil sangatlah penting terhadap pencegahan AKB yang meningkat. Karena kekurangan gizi berhubungan dengan kekurangan protein, kekurangan vitamin dan mineral. Masalah gizi lain yang berhubungan dengan meningkatnya AKI adalah masalah gizi lain yakni kurang energi kronis (KEK) dan konsumsi garam beryodium yang masih rendah. Sehingga, status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung (Solihin Pudjiadi, 2003).
Hal tersebut dapat terjadi jika di dukung dengan karakteristik sosio ekonomi wanita. Ketika seorang wanita dengan sosio ekonomi rendah maka, kebutuhan akan gizi akan sulit untuk terpenuhi lain dengan wanita dengan sosio ekonomi yang kaya. Misalnya wanita hamil yang kekurangan gizi terutama dalam pemenuhan zat besi, dia akan cenderung untuk mengalami anemia yang berdampak pada kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah. Sehingga sangat rentan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada kematian. Sedangkan pada kondisi tertentu ibu hamil yang kurus dan selama kehamilan disertai dengan penambahan berat badan yang rendah atau turun sampai 10 kg dapat memiliki resiko melahirkan bayi BBLR. (Depkes RI, 2008).
Beberapa hal yang perlu diwaspadai ketika pada ibu hamil mengalami gizi kurang. Ketika ibu hamil tersebut dalam proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan menjadi sulit dan lama, premature, pendarahan setelah persalinan, dan persalinan dengan operasi cenderung meningkat. Sedangakan dampak terhadap janin yang masih berada dalam kandungan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawahan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), dan BBLR (Nelson, 2000).
  1. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil selama masa kehamilan yang dilakuakan oleh tenaga kesehatan profesional dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan merupakan pelayanan antenatal care. Pada antenatal care terdapat kegiatan seperti konseling gizi, pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama masa hamil, dan lain sebagainya. Pelayanan antenatal care  sering dipakai standar minimal meliputi 5T. Antenatal care merupakan pemeriksaan ibu dan janin selama kehamlan yang dilakukan secara teratur, mulai dari trimester I sampai trimester III. Tujuan dari adanya antenatal care adalah menyiapkan fisik dan mental ibu hamil serta dapat menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan dan persalinan. Penelitian yang dilakukan di Brazil (Mutiara, 1994) melaporkan bahwa jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan berhasil menurunkan Angka Kematian Bayi sebanyak 56,2 per 1000 kelahiran hidup.
Pada pelayanan kesehatan tidak hanya beruapa pelayanan saat kehamilan saja, tetapi saat proses persalinan juga. Penolong persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dilakuakan secara steril dan aman sehingga apabila terjadi gangguan selama proses persalinan akan segera diketahui sehingga dapat langsung dirujuk. Sehingga dapat mencegah terjadinya kematian pada ibu dan bayi.
  1. Pengendalian Penyakit Perorangan
Komponen dalam pengendalian penyakt perorangan adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh ibu hamiluntuk mencegah penyakit agar tidak menurun atau menyerang bayi yang sedang dikandungnya dan anak yang telah dilahirkannya. Masalah – masalah yang ditimbulkan dapat berupa kematian seorang bayia atau anak dari rangkaian kumulatif penderitaan  dan peristiwa biologis saat dalam kandungan. Ketika penyakit yang diakibatkan karena beberapa faktor dan tidak dapat dilakukan pengendalian maka dapat berujung pada kematian janin dan bayi.
Dari kerangka analisis Mosley dan Chen dapat diketahui beberapa permasalahan yang dapat mendukung untuk meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB). Sehingga dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi di Indonesia dapat dilakukan dengan memutus mata rantai dari faktor – faktor AKB tersebut. Namun jika dapat digambarkan kerangka Analisis Mosley dan Chen (1984) adalah sebagai berikut:


 







                                                                                                          


Ketika mengetahui kerangka tersebut, dapat dilakukan tindakan – tindakan dalam upaya mengatasi AKB yang tinggi.       Sehingga dari beberapa faktor yang ada sudah bisa ditentukan faktor apa saja yang dapat diatasi dengan cara pencegahan dan pengobatan. Tindakan – tindakan yang tepat merupakan strategi untuk mengatasi dari sekian determinan yang mendukung tingginya AKB dapat membuat upaya yang dilakukan lebih efektif dan terarah. Saat mengetahui rule yang sudah digambarkan tidak hanya peran pemerintah saja atau masyarakat saja. Tetapi peran bersama untuk mengatasi permasalahan AKB yang tinggi. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Everything Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang